Selasa, 14 Februari 2012

KERONCONG PUNOKAWAN KAUMAN

Simbah Petruk Blora

"aku tidak ingin hidup seperti ini, namun apa daya takdirku begini"
"aku tidak ingin mengemis, karena aku tahu aku masih mampu mengais"
Mungkin dari kalimat diatas terasa begitu kasar maknanya, namun itulah kenyataan kondisi seorang jalanan di Kota Sate Kabupaten Blora yang tidak mau putus asa untuk memperjuangkan hidup.Hanya cukup alat-alat yang sederhana seperti Gitar,Ukulele (Cuk), dan Bass,Simbah Petruk dkk menjelajahi Kota Blora dari rumah ke rumah.Kondisi fisik dan usia yang tak muda lagi merupakan alasan tersendiri Simbah Petruk memilih mengamen dari rumah ke rumah ketimbang di jalanan.
  Simbah Petruk sangat suka lagu keroncong dan lagu-lagu lawas. Sejak dulu dia suka membawakan keroncong dan lagu lawas saat mengamen.Simbah Petruk juga memiliki alasan tersendiri membawakan lagu-lagu keroncong dan lagu lawas ketimbang lagu-lagu baru, baik pop maupun rock. “Keroncong sama lagu lawas kayaknya pas aja kalo dinyanyiin di rumah-rumah. Soalnya kebanyakan yang diem di rumah siang hari itu orang tua,” katanya.
 Kecintaan Simbah Petruk pada musik keroncong dan lagu lama terbawa sampai kini. Dia pun mengajak teman-teman seprofesi dan anak-anak muda kampungnya untuk dibentuk "KPK" alias Keroncong Punokawan Kauman".
Dengan ketekunan mereka akhirnya mereka digandeng oleh para seniman dan grup musik keroncong sebagai hiburan dan media sosialisasi program pemerintah, juga sebagai upaya mengorbitkan grup musik keroncong lokal dan melestarikan seni musik itu.Selain itu juga merespon seni budaya lokal Blora yang beraneka ragam untuk diangkat sekaligus bersinergi dalam sosialisasi program pemerintah, termasuk seni musik keroncong.Dengan sering tampil dan disiarkan, maka mereka akan dikenal oleh publik, yang nantinya bisa lebih sering mendapat tanggapan atau undangan pada acara-acara tertentu.
Pesan Simbah Petruk yang paling akhir,kalau ada yang ingin nanggap boleh Hub ke Nomer.081327489728 Desa Kauman Kabupaten Blora (N@2)

Tidak ada komentar: